BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebelum penulis menerangkan mengenai manajemen sumber
daya manusia terlebih dahulu akan menerangkan pengertian mengenai manajemen dan
sumber daya. Menurut para ahli,
manajemen diartikan sebagai seni dan ilmu. Menurut Mary Parker, manajemen
sebagai seni, karena memerlukan ketrampilan dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Serta menurut
Gullick, manajemen dapat dikatakan sebagai ilmu, karena telah dipelajari dari
waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Secara
luas, manajemen adalah pembagian tugas yang berbeda antar anggota organisassi
sesuai bidang kemampuan masing – masing demi tercapainya tujuan organisasi.
Sedangkan, Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
dikategorikan atas empat tipa sumber daya, seperti uang, material, manusia dan metode.
Jadi, Manajemen sumber daya
manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa
setiap karyawan adalah manusia,bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya
bisnis.Maka dari itu, unsur MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia
juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan
karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi
karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi
secara langsung sumber daya manusianya.
Berikut
ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli :
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
3. Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
3. Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para
ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di
dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Tanpa sumber daya
manusia aktifitas bisnis tidak akan berjalan di masing – masing fungsi bisnis.
2.2
Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di
dalam memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia dan
sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu
model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model
yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam
perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta
tuntutannya.
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:
1. Model Klerikal
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.
2. Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekuatannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:
1. Model Klerikal
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.
2. Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekuatannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.
3. Model Finansial
Aspek finansial manajemen sumber daya manusia belakangan ini semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4. Model Manjerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberapa fungsi sumber daya manusia.
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
5. Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.
6. Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap bahwa MSDM adalah ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi yang merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adalah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapat diterapkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.
2.3 Fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Para manajer SDM harus memberikan masukan terhadap
rencana strategis, baik dari segi masalah-masalah yang berkaitan dengan manusia
maupun kemampuan kelompok SDM untuk
melakukan berbagai alternatif strategi tertentu, memiliki pengetahuan khusus
tentang sasaran-sasaran strategis organisasi, mengetahui jenis-jenis
keterampilan, perilaku dan sikap karyawan yang diperlukan untuk mendukung
rencana strategis, serta mengembangkan program-program agar dapat memastikan
bahwa para karyawan memiliki berbagai keterampilan, perilaku dan sikap.
2. 3.1 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai
Fungsi Manajerial
Manajemen
sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri
pada sumber daya manusia. Adapun fungsi Manajemen sumber daya manusia seperti
halnya fungsi manajemen umum, yaitu:
1.
Perencanaan (Planning)
Manajer sumber daya manusia, dalam hal melakukan
perencanaan berarti menentukan program karyawan (sumber daya manusia) dalam
rangka membantu tercapainya sasaran atau tujuan organisasi itu. Aktivitas
perencanaan dilakukan untuk
memuaskan kebutuhan perusahaan atas pekerja. Dalam hal perencanaan manajer SDM melakukan tiga tugas
yaitu ,
#
Peramalan kebutuhan staf yaitu menentukan jumlah yang tepat atas kualifikasi
orang
-orang dan dimana mereka dibutuhkan.
Ada tiga peristiwa yang
disyaratkan atas perkiraan kebutuhan staf karena faktor ekspansi
perusahaan, pengunduran diri / pensiun, peningkatan sementara jumlah produksi.
# Analisis
pekerjaan yaitu analisis yang digunakan untuk menentukan pekerjaan
dan persyaratan yang diperlukan untuk posisi tertentu. Hasil analisis pekerjaan adalah:
ü Spesifikasi Pekerjaan yaitu mengidentifikasi
berbagai ketrampilan (kualifikasi) yang diperlukan, ciri atau atribut untuk kesuksesan
sebuah pekerjaan tertentu
ü Deskripsi pekerjaan yaitu menguraikan tugas dan
tanggung jawab posisi pekerjaan (job position)
# Rekuitmen yaitu meliputi pencarian dan menarik individu yang berkualitas yang dapat dipilih.
# Rekuitmen yaitu meliputi pencarian dan menarik individu yang berkualitas yang dapat dipilih.
2.
Pengorganisasian (Organizing)
Apabila
serangkaian kegiatan telah disusun dalam rangka mencapai tujuan organisasi,
maka untuk pelaksanaan atau implementasi kegiatan tersebut harus
diorganisasikan. Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan secara efektif,
oleh sebab itu dalam fungsi organisasi harus terlihat pembagian tugas dan
tanggung jawab orang-orang atau karyawan yang akan melakukan kegiatan
masing-masing sesuai dengan keahliannya.
3.
Pengarahan (Directing)
Untuk
melakukan kegiatan yang telah direncanakan, dan agar kegiatan tersebut dapat
berjalan dengan efektif maka diperlukan adanya arahan (directing) dari
manajer. Dalam suatu organisasi yang besar biasanya pengarahan tidak mungkin
dilakukan oleh manajer itu sendiri, melainkan didelegasikan kepada orang lain
yang diberi wewenang untuk itu.
4.
Pengendalian (Controlling)
Fungsi
pengendalian adalah untuk mengatur kegiatan, agar kegiatan-kegiatan organisasi
itu diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Di samping itu
pengendalian juga dimaksudkan untuk mencari jalan ke luar atau pemecahan
apabila terjadi hambatan pelaksanaan kegiatan.
2. 2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai
Fungsi Operasional
1. Pengadaan
Tenaga Kerja atau Pengadaan Sumber Daya Manusia (recruitment)
Jika dilihat
dari fungsi rekruitmen, seorang manajer sumber daya manusia akan
bertujuan untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau sumber daya manusia
yang tepat, sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang
bersangkutan. Penentuan sumber daya manusia yang akan dipilih harus benar-benar
yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia. Oleh sebab itu sistem
rekruitmen yang mencakup seleksi harus terlebih dahulu dikembangkan secara
matang. Pengadaan tenaga kerja dapat diambil dari internal maupun eksternal
perusahaan.
2.
Pengembangan (development)
Dengan
adanya tenaga atau sumber daya, yang telah diperoleh suatu organisasi, maka
perlu diadakan pengembangan tenaga sampai pada taraf tertentu sesuai dengan
pengembangan organisasi itu. Pengembangan sumber daya ini penting, searah
dengan pengembangan organisasi. Apabila organisasi itu ingin berkembang maka
seyogianya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber
daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan.
Definisi
pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan pelatihan. Adapun tujuan dari
pengembangan karyawan adalah menyangkut beberapa hal, diantaranya :
a.
Produktivitas Kerja
Dengan
pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan
kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill dan
managerial skill karyawan yang semakin membaik.
b. Efisiensi
Pengembangan
karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku dan
mengurangi ausnya mesin-mesin. Sehingga pemborosan dapat berkurang, biaya
produksi relatif mengecil sehingga daya saing perusahaan semakin besar
c.
Mengurangi Kerusakan
Pengembangan
karyawan juga bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan
mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanaan
pekerjaannya.
d.
Mengurangi kecelakaan
Pengembangan
bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya
pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang
e.
Meningkatkan Service
Pengembangan
akan meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah
perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang
sangat penting bagi rekanan-rekanan perusahaan yang bersangkutan
f. Moral
Dengan
pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan ketrampilannya
sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik
g. Karir
Dengan
pengembangan,, kesempatan untuk untuk meningkatkan karir karyawan semakin
besar, karena keahlian, ketrampilan dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi
ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang
h.
Konseptual
Dengan
pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang
lebih baik karena technical skill, human skill dan managerial skill-nya lebih
baik
i.
Leadership
Dengan
pengembangan kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relation-nya
lebih luwes, motivasinya terarah sehingga pembinaan kerja sama vertical dan
horizontal semakin harmonis
j. Insentif
Pengembangan
juga dimaksudkan untuk meningkatkan insentif, fee, maupun benefit yang
didasarkan pada prestasi kerja para karyawa.
k. Kepuasan
Konsumen
Pengembangan
para karyawan akan searah dengan pengembangan kualitas produk, dan layanan
sehingga tentunya akan berkaitan dengan kepuasan konsumen.
Dalam
melakukan pengembangan SDM dapat dilakukan melalui metode latihan atau training
yang diberikan kepada karyawan operasional dan metode pendidikan atau lecturing
yang khusus diberikan kepada karyawan manajerial.
a. On the Job Training
Yaitu
pelatihan dengan instruksi, maksudnya adalah para pekerja ditempatkan dalam
kondisi riil dibawah bimbingan dan supervise dari seorang pegawai senior atau
supervisor. Metode ini menggunakan pendekatan Job Instruction Training yakni
instruktur memberikan pelatihan kepada pegawai senior atau supervisor kemudian
pegawai senior memberikan pengalamannya kepada pekerja!
b. Vestibule
Yakni suatu
metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau workshop yang bia sanya
diselenggarakan dalam suatu perusahaan industry untuk memperkenalkan pekerjaan
kepada karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjan tersebut. Tentunya
dengan duplikasi bahan, alat-alat dan konisi yang akan mereka temui dalam
situasi kerja yang sebenarnya.
c. Demonstrasi
Yakni metode
latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan
sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan.
Peserta melihat sendiri teknik mengerjakannya, diberikan penjelasan-penjelasan
bahkan kalau perlu mencoba mempraktekannya sendiri.
d. Programmed Instruction
Merupakan
bentuk pelatihan agar peserta dapat belajar sendiri karena langkah-langkah
pengerjaan sudah diprogram, biasanya dengan computer, buku atau mesin pengajar.
Instruksi terprogram meliputi pemecahan informasi dalam beberapa bagian kecil
sedemikian rupa sehingga dapat dibentuk program pengajaran yang mudah dipahami
dan saling berhubungan.
e. Magang
Melibatkan
pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman dan dapat ditambah pada
teknik off the job training. Banyak pekerja ketrampilan tangan seperti tukang pipa
dan kayu, dilatih melalui program magang resmi. Asistensi dan kerja sambilan
bisa disamakan
dengan
magang karena menggunakan partisipasi tingkat tinggi dari peserta sekaligus
memiliki feedback yang tinggi pula.
Sedangkan
untuk pengembangan dengan metode lecturing, metode yang paling sering digunakan
dalam suatu perusahaan yaitu
1. Seminar
Metode ini
menggunakan pendekatan ceramah atau presentasi dari instruktur. Gunanya tentu
untuk meningkatkan kemampuan manajerial para pimpinan. Metode ini dilakukan dalam
dalam suatu classroom dengan jangkauan audiens yang banyak!
2. Lokakarya
Menggunakan
pendekatan yang mirip dengan seminary, yakni menggunakan ceramah atau
presentasi, namun bedanya, peserta tidak pasif mendengarkan begitu saja, tapi
juga turut diminta partisipasinya dalam memecahkan suatu masalah.
3. Under Study
Hampir sama
dengan on the job training, hanya bedanya dilakukan dalam tataran kepemimpinan.
Dimana calon pemimpin dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya. Calon
dipersiapkan untuk mengisi jabatan apabila pimpinannya berhenti.
4. Rotasi Pekerjaan
Adalah
teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu
jabatan ke jabatan lainnya secara periodic untuk menambah keahlian dan
kecakapannya pada setiap jabatan. Hal ini merupakan antisipasi jika ia
dipromosikan, ia akan siap, memiliki pengetahuan dan kapasitas yang baik
5. Coaching dan Counseling
Coaching
adalah suau metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan
ketrampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini, supervisor diperlukan
sebagai petunjuk untuk memberitahukan kepada para peserta mengenai tugas yang
akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Sedangkan counseling
adalah suatu cara pendidikan dengan melakukan diskusi antara pekerja dan
manajer mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti keinginannya,
ketakutannya dan aspirasinya.
3. Kompensasi (compensation)
Kompensasi
adalah merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Melalui fungsi ini
organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan. Hal
ini wajar karena karyawan sebagai sumber daya manusia organisasi tersebut telah
memberikan jasanya yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari
hasil-hasil penelitian, meskipun kompensasi bukan hanya berupa materi atau
uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk meningkatkan hasil kerja. Metode
Kompensasi dapat dilakukan dengan tujuh cara yaitu gaji dan upah, pembagian
saham, komisi, bonus, pembagian keuntungan, imbalan kerja, dan penghasilan
tambahan.
4. Pengintegrasian (integration)
Integrasi
adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk rekonsiliasi
kepentingan-kepentingan karyawan dalam suatu organiasasi. Telah di sadari
bersama bahwa dalam pelaksanaan kegiatan organisasi sering terjadi benturan kepentingan
di antara karyawan atau antara karyawan dengan manajer. Untuk itulah pentingnya
fungsi integrasi ini agar diperoleh kesepakatan kembali dalam pelaksanaan
kegiatan organisasi.
5. Pemeliharaan (maintenance)
Kemampuan-kemampuan
atau keahlian (skill) dari sumber daya manusia yang telah dimiliki oleh suatu
organisasi perlu dipelihara (maintenance). Karena kemampuan tersebut
adalah merupakan asset yang penting bagi terlaksananya tugas dan tujuan
organisasi. Fungsi pemeliharaan ini termasuk juga jaminan kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan.
6. Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (separation)
Seorang
karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu. Pada suatu
ketika paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun.
Untuk itu maka tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat.
Organisasi harus bertanggung jawab dalam memutuskan hubungan kerja ini sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan menjamin warga masyarakat yang
dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin. Seorang manajer
sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan
baik
PENUTUP
Pelaksanaan manajemen sumber daya manusia tidak hanya
dapat menciptakan sumber daya manusia yang produktif mendukung tujuan
organisasi/perusahaan, akan tetapi juga meningkatkan potensi dan motivasi
sumber daya manusia dalam berkarya. Pelaksanaan analisis pekerjaan, perencanaan
sumber daya manusia, rekruitmen dan seleksi, penempatan dan pembinaan karir
serta pendidikan dan pelatihan karyawan yang baik dapat meningkatkan potensi
sumber daya manusia untuk berkarya, karena telah mendapatkan bekal pengetahuan,
ketrampilan dan ditempatkan pada kedudukan yang tepat (the right man on the
right place). Sedangkan pelaksanaan fungsi sumber daya manusia lainnya
seperti kompensasi, perlindungan dan hubungan tenaga kerja yang baik akan dapat
menimbulkan stimulus yang mendorong meningkatnya motivasi kerja sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko,T.Hani.2009.Manajemen.Yogyakarta:BPFE
http://hildaagustina.blogspot.com/2012/01/pengertian-manajemen-sumber-daya.html
http://kumpulanfiledokument.blogspot.com/2013/02/tugas-manajemen-sumber-daya-manusia.html diunduh tanggal 18 Desember 2013
No comments:
Post a Comment